- Back to Home »
- Hikmah Ibadah haji
Posted by : Hakku
1 Sep 2013
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hallo " Ya Ahlil Baiti ? "
Ini Posting ke-3 , dengan Tema berbeda . Yakni : " Hikmah Ibadah Haji "
Ada banyak Hikmah yang bisa didapat dari Ibadah Haji . Karena itu sangat banyak para muslim-muslimah yang ingin segera Haji atau melihat Mekkah .
Ini dia ....
" Hikmah Ibadah Haji "
Bagian I : Pengertian Hikmah
Pengertian Hikmah
Hikmah adalah makna yang terkandung dalam
amalan fisik , atau rahasia yang tersirat dibalik amalan fisik .
Rasulullah SAW menjelaskan :
“ Hikmah dapat
menambah (derajat) seorang terhormat dan mengangkat seorang
hamba sahaya sehingga ia dapat menduduki kedudukan raja (penguasa)
“ . ( HR. Abu Nu’aim
dan Ibnu ‘Addi )
Bagian II : Hikmah Ibadah Haji
Dalam
berbagai amaliah haji , kadang – kadang sulit bagi akal manusia untuk menemukan
atau mengungkapkan berbagai makna dan hikmah yang tersirat di dalamnya .
Kewajiban Ibadah Haji mengandung banyak hikmah besar dalam kehidupan rohani
seorang Mukmin , serta mengandung kemaslahatan bagi seluruh umat Islam pada
sisi agama dan dunianya . Diantara hikmah itu adalah :
i.
Hikmah berupa manfaat
kesehatan dan medis
1.
Perjalanan Ibadah Haji benar-benar
merupakan aktivitas olahraga yang terbaik. Selama melaksanakan Ibadah Haji,
seorang Muslim melakukan kegiatan olah raga berjalan, bermeditasi dan
berkonsentrasi. Semua kegiatan ini berguna bagi tubuh. Beberapa kajian Islam
menegaskan bahwa perjalanan Ibadah Haji meningkatkan kekuatan sistem kekebalan
tubuh dan memberikan lebih banyak kekuatan dan kesehatan.
2 Dalam ayat
al-Quran terdapat isyarat bahwa bumi ini bulat seperti bola dan bukannya datar.
Allah SWT telah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyeru umat manusia guna
memenuhi seruan Allah untuk menjalankan Ibadah Haji:
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ
ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيق
[الحج: 27]
“ Dan
berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari
segenap penjuru yang jauh . “
Mukjizat al-Quran tampak dalam penggunaan ungkapan (يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ) ‘...datang berjalan dari segenap
penjuru yang dalam ”. Al-Quran tidak
menggunakan ungkapan (من كل فج بعيد)،’dari segenap penjuru yang jauh’. Perkataan (عَمِيقٍ) ‘dalam’ menunjukkan bahwa terdapat
kedalaman yang berbeda di atas permukaan bumi.
3.
Para ilmuwan
mengatakan bahwa berjalan dan berjalan dengan cepat (joging) merupakan
pekerjaan yang paling penting untuk mencegah berbagai penyakit, terutama
penyakit jantung, kolesterol, diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas dan
ini semua merupakan penyakit masa kini. Jika kita renungkan kegiatan Ibadah
Haji ini, kita dapatkan bahwa ibadah ini sarat dengan manfaat medis. Ibadah
Haji ini merupakan terapi dan sesuatu yang menyenangkan bagi tubuh dan jiwa.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman:
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُم...
الحج:28 ]]
"Supaya
mereka menyaksikan berbagai perkara yang mendatangkan faedah kepada mereka....”
(Al-Hajj 28)
ii.
Manfaat secara
spiritual
1.
Gambar mutiara yang sebenarnya. Di
dalamnya terdapat gambar Ka`bah. Batu mulia ini terbentuk, seperti yang
dikemukakan oleh para ilmuwan, sejak 30 juta tahun (yaitu sebelum kehadiran
manusia di muka bumi ini). Dengan adanya fakta ini seakan-akan Allah ingin
memberi isyarat kepada kita bahwa Ka`bah di Tanah Suci Mekkah itu betul-betul
“rumah pertama yang diletakkan di muka bumi”. Firman-Nya:
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي
بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ
[آل عمران:96]
“Sesungguhnya
rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah
yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”
(Ali `Imran 96)
2.
Ibadah Haji
akan memberi seorang Mukmin yang melaksanakannnya dengan sempurna kekuatan yang
luar biasa yang bersumber dari aktivitasnya melakukan berbagai kegiatan Ibadah
Haji. Di antaranya ada pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus, seperti
tawaf dan bersa`yi antara bukit Safa dan Marwah, salat, melempar jumrah, wuquf
di Arafah, dan berpindah-pindah lokasi yang berbeda selama melaksanakan
kegiatan-kegiatan tersebut. Oleh karena itu, seseorang yang melaksanakan Ibadah
Haji merasakan adanya kekuatan yang sangat besar yang timbul dari dalam
tubuhnya karena adanya berbagai tempat untuk melaksanakan berbagai ibadah, di
samping banyaknya jumlah manusia yang ia temui. Dengan ini, Ibadah Haji
seakan-akan seperti kegiatan “memformat” kembali jiwa manusia, mengosongkan
seluruh isinya, termasuk dari berbagai virus. Untuk itu Rasulullah SAW
bersabda:
من حج فلم يرفث ولم يفسق رجع كيوم
ولدته أمه متفق عليه
“Barangsiapa
melaksanakan Ibadah Haji dan ia tidak berbuat keji dan dosa maka dia kembali
(ke kampung halamannya) seperti hari ketika dilahirkan oleh ibunya”. Hadis
riwayat al-Bukhari dan Muslim.
Sumur Zamzam adalah sumur tertua di dunia. Telah terbukti secara medis
bahwa air Zamzam adalah benar-benar bebas dari virus atau bakteri atau
mikro-organisme, dan juga membuktikan bahwa air ini menyembuhkan penyakit yang
sulit disembuhkan, bahkan ada indikasi bahwa air zamzam mengandung lebih banyak
energi daripada air biasa. Ruang dan waktu kita di sini terlalu sempit untuk
menyampaikan banyak cerita tentang orang-orang yang sudah berputus asa berobat
kepada sejumlah dokter. Ketika mereka melaksanakan Ibadah Haji atau Umrah dan
secara tulus memasang niat sebelum minum air Zamzam yaitu memohon kesembuhan
kepada Allah SWT, terbukti mereka disembuhkan oleh Allah SWT. Untuk itu dapat
kiranya dikatakan bahwa perjalanan Ibadah Haji secara keseluruhan adalah sarana
penyembuhan. Rasulullah SAW bersabda:
ماء زمزم لما شُرب له, رواه ابن ماجة.
“Air Zamzam
menurut niat orang yang meminumnya”. Hadis riwayat Ibnu Majah
Gambar molekul air yang
diperlihatkan oleh ilmuwan Jepang, Masaru Imoto yang mengatakan, “Air Zamzam
mempunyai keistimewaan dengan adanya energi terapis yang dapat mengobati
berbagai penyakit”. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa ayat-ayat suci
Al-Quran dibacakan kepada air Zamzam, energi terapis air ini bertambah dan
sistem molekulnya berubah menjadi semakin teratur. Oleh karena itu Rasulullah
SAW bersabda:
ماء زمزم لما شُرب له , رواه ابن ماجة
“Air Zamzam
menurut niat orang yang meminumnya”. Hadis riwayat Ibnu Majah
3.
Para ilmuwan
memastikan bahwa bermeditasi dapat menyembuhkan gangguan kecemasan. Bermeditasi
merupakan strategi yang luar biasa untuk mengatur fungsi tubuh dan menghapus
berbagai gangguan mental dan neurologis. Olahraga meditasi meningkatkan
kapasitas mental, mendapatkan tubuh lebih mampu tidur dengan nyaman,
meningkatkan kreativitas dan kemampuan untuk memecahkan masalah, meningkatkan
aktivitas saraf di otak, serta meningkatkan sekresi bahan-bahan kimia di dalam
otak yang merupakan salah satu faktor panjang umur. Orang yang melaksanakan
Ibadah Haji akan mendapatkan bahwa ibadah ini merupakan sebuah perjalanan yang
penuh kegiatan bermiditasi, merenung, berintrospeksi, dan berdoa kepada Allah.
Oleh karena itu, Allah SWT berfirman:
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ ...
[الحج:28]
"Supaya mereka menyaksikan berbagai perkara yang
mendatangkan faedah kepada mereka....” (Al-Hajj 28)
Mengapa kita tidak segerna memohon
kepada Allah SWT agar Dia melimpahkan rizqi-Nya kepada kita agar berkesempatan
berwuquf di Arafah, bermeditasi dan merenungkan kejadian yang luar biasa ini?
Angka tujuh memiliki arti penting
dalam ritual Ibadah Haji. Kita bertawaf di sekitar Ka`bah sebanyak tujuh kali,
bersa`yi di antara bukit Safa dan Marwah
sebanyak tujuh kali, melontar jumrah dengan tujuh kerikil, ... dan dalam salat
kita menghadap arah kiblat. Yang luar biasa adalah bahwa kata (القبلة) ‘kiblat’
dalam Al-Quran disebutkan sebanyak tujuh kali. Inilah ketujuh ayat tersebut:
1.
(سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ
قِبْلَتِهِمُ) [البقرة: 142].
“ Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia
akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya
(Baitul Maqdis)…” Al-Baqarah 142.
2.
(وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا
لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ) [البقرة:143
“ Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi
kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang
mengikuti Rasul…” Al-Baqarah 143
3.
(فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً
تَرْضَاهَا) [البقرة: 144].
“… maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat
yang kamu sukai…”. Al-Baqarah 144.
4.
(وَلَئِنْ أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ بِكُلِّ
آَيَةٍ مَا تَبِعُوا قِبْلَتَكَ) [البقرة: 145].
“ Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada
orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua
ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu…”, Al-Baqarah 145
5.
(وَمَا أَنْتَ بِتَابِعٍ
قِبْلَتَهُمْ) [البقرة: 145].
“… dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka..”
Al-Baqarah 145
6.
(وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَابِعٍ
قِبْلَةَ بَعْضٍ) [البقرة: 145].
“… dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti
kiblat sebahagian yang lain…” Al-Baqarah 145
7.
(وَاجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ
قِبْلَةً وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ) [يونس: 87].
“… dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu kiblat
(tempat salat) dan dirikanlah olehmu salat …". Yunus 87.
iii.
Manfaat lainnya
1.
Kepatuhan dan penyerahan kepada Allah semata.
Hikmah utama dari ibadah haji adalah sebagai bentuk
Kepatuhan dan penyerahan diri kepada Allah. Ketika Allah memanggil kita, maka
kita bergegas memenuhi panggilan tersebut walaupun harus menempuh
perjalanan jauh dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, meluangkan
waktu yang sangat berharga dan meninggalkan keluarga dan harta benda.
Dengan demikian seorang haji akan selalu siap bila Allah memerintahkannya
menjalankan tugas luhur dari Allah karena untuk memenuhi tugas yang sulitpun
kita telah bersedia datang memenuhi panggilannya.
- Meningkatkan kedisiplinan.
Selama di tanah suci, jamaah haji dibiasakan untuk disiplin
melaksanakan semua ritual haji dan sholat secara berjamaah di awal waktu dengan
bersemangat. Kebiasaan disiplin tersebut diharapkan dapat melekat dalam
kehidupan selanjutnya. Hasan al-Bashari berkata: Bersegerah, bersegeralah,
sesungguhnya itulah napasmu, jika telah dihisab niscaya ia akan terputus darimu
amal ibadahmu yang dengannya kamu mendekatkan diri kepada Allah swt, semoga
Allah swt memberikan rahmat-Nya kepada seseorang yang merenungkan dirinya dan
menangisi dosanya, kemudian ia membaca firman Allah swt:
“karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya
(hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti” (QS. Maryam:
84),
Apakah ada obat mujarab untuk mengobati penyakit malas dalam
melaksanakan rutinitas keta’atan? kematian, ingatlah kita semua akan berangkat
meninggalkan dunia ini menuju suatu negeri yang akan dibalas padanya
orang-orang yang berbuat baik dan yang berbuat jahat, apabila kita menginginkan
untuk terus merasakan berkah hajimu, maka ingatkanlah dirimu dengan kematian,
karena sesungguhnya ia pada saat itu akan segera untuk melaksanakan amal shalih
dan giat dalam beribadah kepada Allah swt. Ibnu Umar ra berkata: [Apabila
engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu hingga pagi, dan apabila
engkau berada di pagi hari maka janganlah engkau menunggu hingga sore, ambilah
kesempatan sehatmu untuk saat sakitmu, dan ambilah kesempatan hidupmu untuk
saat matimu.
- Senantiasa Mengingat Kematian
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata: [Kematian
ini menahan penduduk dunia dari kenikmatan dunia dan perhiasaannya yang mereka
nikmati, sehingga tatkala mereka dalam keadaan seperti itu kematian datang
menjemputnya, maka celaka dan merugilah orang yang tidak takut mati dan tidak
mengingatnya di saat senang sehingga dapat memberikan kebaikan yang akan
didapatinya setelah ia meninggalkan dunia dan para penghuninya].
- Senantiasa memperbanyak berdo’a kepada Allah swt,
agar Dia selalu menetapkan kita dalam keta’atan,
meluruskan langkah dan senantiasa menjalani jalur agama-Nya yang
benar. Rasulullah saw memperbanyak do’a kepada Allah swt agar menetapkannya di
atas agama-Nya, Kebanyakan doa beliau adalah “Wahai Dzat Yang
membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku berada diatas agama-Mu”
- Motivasi peningkatan diri.
Ibadah haji akan menumbuhkan motivasi untuk memperbaiki
diri. Seseorang yang bergelimang dosa, sering putus asa dengan dosa-dosanya
sehingga sering merasa sudah terlanjur dengan dosanya. Dengan jaminan Allah
bahwa Haji akan menghapus dosa, seolah-olah kita disegarkan kembali, sehingga
akan termotivasi untuk menjaga diri agar tidak membuat dosa lagi.
- Menumbuhkan jiwa sabar
Kondisi yang dihadapi selama pelaksanaan ibadah haji akan
menumbuhkan jiwa sabar. Dalam kondisi hampir 4 juta manusia berkumpul pada satu
saat dan satu tempat maka fasilitas yang ada menjadi sangat terbatas. Setiap
aktivitas membutuhkan kesabaran yang tinggi, mulai dari antri makan, ke toilet,
dll.
Setelah berhaji kita harus sabar dalam keta’atan ketika
meneruskan perjalanan hidup dan bersabar pula dalam meninggalkan maksiat,
karena sesungguhnya bersabar dalam melaksanakan ibadah dan meninggalkan maksiat
merupakan tingkatan sabar yang tertinggi. Sesungguhnya kesudahan bagi
orang-orang yang bersabar adalah surga:
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan
Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan
kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan
dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama dengan orang-orang
yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil
mengucapkan):”Salamun ‘alaikum bima shabartum”.Maka alangkah baiknya tempat
kesudahan itu” (QS. Ar-Ra’ad:22-24)
- Menumbuhkan Solidaritas dan kebersamaan.
Berkumpulnya ummat Islam dari seluruh dunia pada satu saat
di satu tempat menumbuhkan jiwa solidaritas & kebersamaan. Kita akan
bertemu dengan saudara Muslim dari seluruh dunia dalam kesederhanaan dan
keberagaman. Kapan lagi bertemu dengan Muslim dari Kosovo, Uzbekistan,
Kazakhstan, Mali, Nigeria, Bosnia Herzegovina, Turki, Kirgistan, China, India,
Pakistan, Bangladesh, Afganistan. Walaupun ada perbedaan dalam tata cara
ibadah, namun tidak membuat ikatan persaudaraan sesama muslim menjadi
terhambat.
- Menjiwai perjuangan para rasul.
Di Tanah suci kita akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah
para nabi dan rasul. Dengan menyaksikan tempat-tempat tersebut dan mempelajari
sepak terjang mereka maka kita akan sampai pada tahapan ainul yakin dan haqul
yakin sehingga menginspirasi kita untuk belajar dari para pendahulu.
Ibadah haji penuh dengan ‘gerakan’ dari satu tempat menuju
tempat lain. Dari Miqat menuju Arafah, dari Arafah menuju Muzdalifah, dari
Muzdalifah menuju Mina. Haji merupakan gerakan bukan sekedar perjalanan. Bila
perjalanan akan sampai pada ujung, maka haji adalah sasaran yang berusaha kita
dekati, bukan tujuan yang kita capai. Untuk menuju Allah ada 3 fase yang harus
dilalui : Arafah, Masy’ar (Muzdalifah) dan Mina. Arafah berarti “Pengetahuan”,
May’ar berari “Kesadaran” dan Mina berarti Cina dan keimanan. Arafah
melambangkan penciptaan manusia dan tempat pertemuan Adam dan Hawa, di sanalah mereka
saling berkenalan.
Berkumpulnya ummat Islam sedunia melaksanakan Ibadah haji
merupakan sarana dan media efektif untuk meningkatkan dakwah Islamiyah dan
mempersatukan ummat manusia dalam satu panji Islam yang akan menggentarkan
musuh-musuhnya.